Perjuanganku belum berakhir.
aku tak akan berhenti, aku tak akan menyerah, walau harus berdarah-darah.
ku terima semua rasa lelah, ngilu, perih, sakit, cedera, berpanas-panasan, nafas tersengal, letih hingga muntah.
semua itu ku terima demi hadiah indah pada akhirnya; aku berdiri di podium tertinggi, lagu kebangsaanku berkumandang membayar segala perih.
Selasa, 30 Oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
Merah Kebanggaan
Dua sungai tercipta dari mataku
yang menatap nanar. Panas.
Butir-butir keringat terasa
dingin, padahal matahari bersinar terang, terik, tertawa puas tanpa halangan
awan.
Tangan tak kasatmata seperti
mencengkeram jantungku, memelintirnya tanpa belas kasihan, aku megap-megap
mencari udara.
Aku lemah…
Tidak, aku tidak lemah…
Tapi aku memang lemah…
Hatiku bertengkar. Aku tak
repot-repot menengahi. Aku telah terpuruk.
Mimpiku, mimpiku yang besar itu, harus ku
kemanakan? Tak sudi aku berhenti, tak mau aku menyerah, tak sanggup aku
berhenti. Tapi nyatanya, aku terlalu kecil, aku terlalu lemah untuk mimpi itu.
Aku menangis terisak. Tersedu.
“Jangan menangis, kak… please…”
adikku memelukku. “Kakak pasti bisa…”
Bisa…?
Aku tak bisa.
Tuhan telah menggoreskan, menakdirkan,
menentukan, memilihkan, sebatas inilah aku mampu. Tak lebih.
Kalian tak mengerti, bahwa tak
selamanya bisa itu bisa…
Kami berpelukan dalam isakan, air
mata menetes membasahi seragam merah kebanggaan.
Laki-laki Sunyi: Ku Pinjam Sebutan itu dari Sebuah Puisi
Wahai
engkau laki-laki sunyi…
Ku pinjam
sebutan itu dari sebuah puisi
Sunyimu
masih saja misteri
Hatimu
masih tak bisa ku pahami
Bagaimana
kabarmu?
Siapa
yang membuatkanmu secangkir kopi di pagi hari?
Siapa
yang menghidangkan sarapan, makan siang dan makan malammu?
Siapa yang kini setia mendengarkanmu?
Wahai
engkau laki-laki sunyi…
Sudahkah
kau menyadari
Bahwa
perut tak bisa diisi dengan teori…?
Wahai
engkau laki-laki sunyi…
Sudahkah
kau temukan dirimu yang sejak dulu kau cari…?
Sabtu, 27 Oktober 2012
Doa Ketika Jatuh Cinta
Ya Allah…Jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
Ya Allah…
Jika aku jatuh hati,
izinkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbul Izzati…
Jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu
Ya Allah…
Jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.
Ya Allah…
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya,
kekalkanlah cintanya,
tunjukilah jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Aamin...Ya Rabbal 'Alamin......
Jika aku jatuh hati,
izinkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbul Izzati…
Jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu
Ya Allah…
Jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.
Ya Allah…
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya,
kekalkanlah cintanya,
tunjukilah jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Aamin...Ya Rabbal 'Alamin......
Tanpa Judul
Puisi ini tertulis di status facebook seorang Kakak yang sangat baik hati;
Mawar Rovita Sari.
Malam yang gempita oleh derai derai
air mata meleleh
tak sudahi pun ketika pagi menyergap beku
denyut nadiku pecah menjadi lima
membentuk sebongkah harap yang berlumut
ah. . .
Andai mereka tahu
jika aku bukanlah Larutan Penyangga
aku adalah asam cuka
tak sudahi pun ketika pagi menyergap beku
denyut nadiku pecah menjadi lima
membentuk sebongkah harap yang berlumut
ah. . .
Andai mereka tahu
jika aku bukanlah Larutan Penyangga
aku adalah asam cuka
maaf kawan
darahku telah menjelma susu coklat
berasa setengah asam dari cuka tubuhku
biarkan aku menemui
gulita dan pekat sendiri
tanpa seekor kunang kuning
lahar meluber dari kawah
Senin, 22 Oktober 2012
Nyata yang tak Kasatmata
Memang,
Tak cinta akan membunuhku meski dia berai di tengah jalan,
tak rindu akan menghancurkanku meski dia ungkai dipenggal
tujuan...
Namun tak pula dapat aku pungkiri
cinta ini yang membesarkan hatiku
untuk terus bertahan
Rindu ini yang membangkitkanku saat jatuh berdebam
Perasaan yang teramat nyata walau tak kasatmata
Seperti dirimu yang jauh disana
Langganan:
Postingan (Atom)