ketika embun sempurna hilang lalu
kabut masih merinaikan hujan
pada pagi yang membekukan asa
aku basuh siluetmu
yang menganak di balik jendela
hanya membentuk angkara pada jalan yang limbung
terlalui
o..o..o.. untuk apa sapa pada malam ketika larut kau hujam jiwa dalam
mimpi
padahal telah kututup mati hati
mencoba mengintip dari balik jiwa yang
ragu
pada matahari yang enggan bercahaya
kabut ini memudarkannya..
bersama
limbubu kau bawa tawa menebarkan kesumat menyumbat harap
..aku tak mampu
membunuhmu..
-eLDi-
-eLDi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar